Allahberfirman: “Wahai Musa, sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) kamu dari manusia yang lain (di masamu) untuk membawa risalah-Ku dan untuk berbicara langsung dengan-Ku, sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur”.
Sedaratau tidak, apa yang kita lalui hari ini adalah apa yang kita mahu. apa yang berlaku pada kita baik bahagia mahupun bencana adalah apa yang kita fokuskan satu ketika dulu. segala qada dan qadar memang telah ditetapkan Allah, namun pilihan tetap di tangan kita. fahami bahawa setiap pilihan yang kita ambil, allah telah tetapkan qada dan qadarnya. malangnya,
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tulisan ini merupakan bagian kedua dari tulisan sebelumnya Bekerjalah untuk Dunia Seakan Hidup Kekal. Keberadaan manusia dalam dunia ini adalah kehendak Tuhan. Demikian pula segala hal yang berkaitan dengan sandang, pangan, dan papan. Namun, sebuah ayat dalam Al Qur'an menjelaskan bahwa "Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum, hingga mereka berusaha untuk merubahnya nasibnya sendiri,". Dari ayat tersebut, kita sebagai manusia diwajibkan untuk berusaha. Kalu saya boleh menggunakan kata lain dari ayat tersebut, "Ubahlah Nasibmu Sebagaimana yang Kamu Kehendaki wallahu'alam". Melakukan perubahan-perubahan positif untuk kemakmuran pribadi, keluarga, tetangga, dan lingkungan sekitar, bahkan untuk bangsa dan negara. Kata "kaum" dalam ayat tersebut bisa berarti individu, bisa pula komunitas dalam skala negara. Jika bangsa ini ingin maju, maka harus ada action dari para stakeholder dan generasi mudanya. Bonus demografi sudah di depan mata. Berhenti bergerak adalah bunuh diri. Jangan sampai generasi emas yang digadang-gadang oleh bangsa, malah terjerumus ke dalam dunia fantasinya masing-masing. Kreativitas dan gagasan perlu dipacu oleh stakeholder di segala lini. Bonus demografi dan niat untuk Jangan Tua sebelum Kaya harus bersama-sama dikawal, bukan hanya dipihak para pemuda. Akan tetapi, ketika keinginan yang tinggi ada dalam benak kita, maka harus ada pegangan yang bersifat kerohanian untuk Benak serta Hati Nurani Foto Anugerah berbentuk ide benak seyogyanya kita syukuri buat berpikir serta terus belajar. Sepanjang kita masih terus belajar, sepanjang itu pulalah kita meyakinkan rasa syukur kita terbentuk selaku manusia. Manusia boleh saja mempunyai cita- cita, tetapi kewajiban kita yang sesungguhnya merupakan belajar serta menuntut ilmu. Diriwayatkan oleh Ibnu Majah kalau Rasulullah Saw. mengatakan, "menuntut ilmu itu wajib untuk segala muslim". Suatu hadist yang lain malahan meminta kita buat mencari ilmu semenjak terletak dalam buaian sampai mendekan dalam makam. Sebaliknya rizki serta nasib merupakan teka-teki yang terletak dalam genggaman Allah Swt. Hingga, kita tidak sepatutnya gelisah pada pekerjaan profesional yang kita ataupun kanak-kanak kita bakal dapat di masa depan. Allah Swt. sudah mengendalikan segalanya. Kala kita mempunyai suatu yang mau kita pelajari, pelajari saja. Itu sebab belajar serta menuntut ilmu merupakan wajib. Misal kita tertarik buat belajar mengenai ilmu kesehatan serta penyembuhan, hingga kita memenuhi kewajiban kita buat bersyukur dengan belajar ilmu- ilmu tersebut. Sebaliknya buat jadi seseorang dokter merupakan keputusan yang terletak di tangan Allah pula bila kita tertarik buat menekuni ilmu politik serta tata negara. 1 2 Lihat Lyfe Selengkapnya
Apayang Allah kehendaki di dunia ini ialah kita taat semua perintah Allah dengan cara nabi Muhammad saw dengan niat untuk buat Allah suka sehinggalah Allahوَرَبُّكَ يَخۡلُقُ مَا يَشَآءُ وَيَخۡتَارُؕ مَا كَانَ لَهُمُ الۡخِيَرَةُ ؕ سُبۡحٰنَ اللّٰهِ وَتَعٰلٰى عَمَّا يُشۡرِكُوۡنَ Wa Rabbuka yakhuluqu maa yashaaa'u wa yakhtaar; maa kaana lahumul khiyarah; Subhannal laahi wa Ta'aalaa 'ammmaa yushrikuun Dan Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang Dia kehendaki. Bagi mereka manusia tidak ada pilihan. Mahasuci Allah dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan. Juz ke-20 Tafsir Begitulah yang akan dialami orang-orang musyrik di akhirat kelak. Semuanya kembali kepada hikmah dan kebijaksanaan Allah dalam segala hal, termasuk menjadikan hati yang terbuka untuk menerima hidayah dan hati yang tertutup. Dan Tuhan Pemelihara-mu menciptakan apa dan siapa yang Dia kehendaki untuk diciptakan, dan memilih apa dan siapa yang Dia kehendaki untuk menerima anugerah dan mengemban amanat dari-Nya. Sekali-kali bagi mereka yang diciptakan, baik manusia maupun selainnya, tidak ada pilihan lain kecuali menerima ketetapan-Nya, suka atau tidak suka. Mahasuci Allah dari segala sifat dan tindakan yang buruk atau salah dan Mahatinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan dengan mengangkat berhala-berhala sebagai sembahan selain Allah. Apa pun yang dialami oleh manusia, senang atau sedih, bukan mereka yang memilihnya, tetapi Allah yang memilihnya, sehingga harus diterima dengan lapang dada. Manusia hanya diminta untuk berusaha semaksimal mungkin dan menyerahkan hasilnya kepada Allah. Ayat ini menerangkan bahwa Allah yang menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dia satu-satunya yang berwenang memilih dan menentukan sesuatu hal, baik yang tampak maupun yang tidak, sebagaimana firman-Nya Apakah pantas Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Mahahalus, Maha Mengetahui. al-Mulk/67 14 Dan firman-Nya Dan tidakkah mereka tahu bahwa Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka nyatakan? al-Baqarah/2 77 Allah Maha Mengetahui semua makhluk-Nya, mengetahui hal ihwal, watak, dan karakternya. Kemudian Dia memilih dari hamba-hamba-Nya, siapa di antara mereka yang berhak dan wajar menerima hidayah dan diangkat menjadi rasul yang mampu melaksanakan tugasnya. Firman Allah Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan-Nya. al-An'am/6 124 Bila Allah telah menentukan sesuatu, maka manusia tidak dapat memilih sesuai keinginannya. Ia harus menerima dan menaati apa yang telah ditetapkan Allah. Firman Allah Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan yang lain bagi mereka tentang urusan mereka. al-Ahzab/33 36 Ayat ini diakhiri dengan satu penjelasan bahwa Allah Mahasuci dan Mahatinggi dari apa yang mereka persekutukan. Tidak ada seorang pun yang dapat menghalangi pilihan-Nya dan membatalkan ketentuan-Nya. Bagaimanapun keinginan dan kegigihan Nabi Muhammad memberi petunjuk untuk mengislamkan pamannya, Abu thalib, dan bagaimanapun kehendak dan kesungguhan penduduk Mekah supaya diutus seorang rasul dari kalangan mereka, semuanya itu gagal dan tidak terlaksana. Hanya pilihan dan ketentuan Allah yang berlaku dan menjadi kenyataan. sumber Keterangan mengenai QS. Al-QasasSurat Al Qashash terdiri atas 88 ayat termasuk golongan surat-surat Makkiyyah. Dinamai dengan Al Qashash, karena pada ayat 25 surat ini terdapat kata Al Qashash yang berarti cerita. Ayat ini menerangkan bahwa setelah Nabi Musa bertemu dengan Nabi Syua'ib ia menceritakan cerita yang berhubungan dengan dirinya sendiri, yakni pengalamannya dengan Fir'aun, sampai waktu ia diburu oleh Fir'aun karena membunuh seseorang dari bangsa Qibthi tanpa disengaja, Syua'ib menjawab bahwa Musa telah selamat dari pengejaran orang-orang zalim. Turunnya ayat 25 surat ini amat besar artinya bagi Nabi Muhammad dan bagi sahabat-sahabat yang melakukan hijrah ke Madinah, yang menambah keyakinan mereka, bahwa akhirnya orang-orang Islamlah yang menang, sebab ayat ini menunjukkan bahwa barangsiapa yang berhijrah dari tempat musuh untuk mempertahankan keimanan, pasti akan berhasil dalam perjuangannya menghadapi musuh-musuh agama. Kepastian kemenangan bagi kaum muslimin itu, ditegaskan pada bagian akhir surat ini yang mengandung bahwa setelah hijrah ke Madinah kaum muslimin akan kembali ke Mekah sebagai pemenang dan penegak agama Allah. Surat Al Qashash ini adalah surat yang paling lengkap memuat cerita Nabi Musa sehingga menurut suatu riwayat, surat ini dinamai juga dengan surat Musa. Ibrahimbertanya lagi, tentang apa yang mereka makan dan minum. Istri Ismail memberikan jawaban yang melegakkan bagi Ibrahim. “Dialah ayahku dan palang pintu yang dimaksud adalah kamu. Dia memerintahkanku untuk mempertahankan kamu.” Kemudian Ibrahim meninggalkan mereka sampai waktu yang Allah kehendaki. (HR. Bukhari, no. 3364). “Allah memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Segala sesuatu yang kita anggap buruk, boleh jadi baik untuk kita. Sebaliknya, segala sesuatu yang kita anggap baik, boleh jadi amat buruk bagi kita. Mulailah menerima dengan lapang hati. Karena kita mau menerima atau menolaknya, dia tetap terjadi. Takdir tidak pernah bertanya apa perasaan kita, apakah kita bahagia, apakah kita tidak suka. Takdir bahkan basa basi menyapa pun tidak. Tidak peduli, Nah. Kabar baiknya, karena kita tidak bisa mengendalikannya, bukan berarti kita jadi makhluk tidak berdaya. Kita tetap bisa mengendalikan diri sendiri bagaimana menyikapinya. Apakah bersedia menerimanya, atau mendustakannya.” “….boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui,sedang kamu tidak mengetahui”QS Al-Baqarah 216 Setiap manusia, baik laki-laki maupun perempuan pasti punya sesuatu yang ia inginkan. Sebutlah cita-cita’, terkadang apa yang kita inginkan tidak sesuai dengan apa yang terjadi, tapi tahukah kamu itu semua sudah skenario Allah? Rintik Sedu seorang penulis era milenial pernah bilang di salah satu podcast nya berjudul Semesta Enggak Pernah Ingkar Janji “kalau orang lain berhasil, itu bukan salah dia, bukan salah kita juga, ya itu sudah begitu jalannya Ustadz Adi Hidayat dalam ceramahnya juga pernah bilang dan menganalogikan “Keinginan anda ke ITB tapi kemudian beloknya ke UNPAD bagaimana memakainya? perhatikan!, kadang jalan kehidupan yang telah Allah tetapkan bukan harus menetukan hasil sesuai dengan apa yang ada inginkan, tapi Allah menetapkan sesuai dengan apa yang anda butuhkan” ungkap adi hidayat dalam ceramahnya jika sesuatu tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, itu bukan berarti Allah ga sayang kita mba/kang. Tapi karena Allah tahu apa yang terbaik buat kita. ” Kita diwajibkan belajar , bukan diwajibkan menjadi pintar.. Kita diwajibkan bekerja , bukan diwajibkan untuk berhasil.. Kita diwajibkan berikhtiar semampu kita , tapi tak diwajibkan meraih sesuai keinginan kita.. Sehebat apapun manusia , ia tetap tak mampu menghalangkan kuasa allah.. ALLAH MEMBERIKAN YANG KITA BUTUHKAN , BUKAN YANG KITA INGINKAN ” alhikmahdua HfcaOF.